dia yang dulu membuatku membencinya
kini terbaring terkapar
masih tergaris di raut mukanya
yang letih
penuh harap
hanya asa yang tertinggal
detik detik yang dilewati
membawanya mendekati pada ujung jalan
perlahan
aku hanya bisa menatapnya
lirih berbisik
maafkan aku jika aku pernah membencimu ...
..
tawa kanak kanak
yang membawaku
pada setiap kenangan
yang pernah kugambarkan
pada tapak tapak kecil depan rumahku
No comments:
Post a Comment