aku punya segenggam rasa tersimpan aman
rapat kusekap tanpa setitik tanda kelayapan
engkau membaca sampai ingin menelanjangi
aku masih utuh tapi engkau lena dalam imaji
aku menuangkan setetes rasa pada sepetak kata
kadang pelan, kadang berceceran meninju mata
engkau langsung terbangun menampung luapan
aku tertegun tapi bagimu itulah sebuah santapan
aku sekap kembali brangkas rasa eraterat waspada
ada sedikit sesal kenapa aku lengahkan diri tergoda
engkau menyeka bercak tetesan rasaku di bibirmu
aku terbelalak tapi aroma mulutmu jelas bau begitu
aku menuangkan lagi luapan dalam tetesan gerimis
suasana kupikir bisa kualihkan sebagai arti menepis
engkau lagilagi menadah tetesan itu dengan minat cermat
aku menyeringai tapi engkau mengumbar penuh kesumat
aku bangkit dari kegamangan sepiku untuk melawan
apaapa ceceran dari luapan kaucicip akan aku nafikkan
engkau rupanya pasangkan prasasti di tepi pecahan cermin
aku memekik tapi engkau telah menjelma deru angin
........
realm of the DreamRain
No comments:
Post a Comment