suatu hari di antara arus eftrat dan tigris
sekawanan lebah mengumpulkan nektar darah
amis madu bangkai-bangkai sejarah serdadu
dendam yang merecup subur di ladang-ladang
hitam mesopotamia, siapa yang menuainya?
eh, ada kupu-kupu bersayap besi dan peluru
dengung capung, "aku sisa evolusi berabad-abad
kusinggahi sudah samarra, ur, niniveh, baghdad
ada yang terlupa pada piktograf dan babad-babad"
lalu datanglah melayat berjuta-juta lalat
taman babilonia terkubur unggun mayat
wahai kitab suci, bisakah ayatmu diralat?
maka dikabarkan lewat dongeng semut-semut
penaklukan yang luput di padang-padang rumput
meninggalkan remah racun dan mesiu tak tersulut
dalam bahasa serangga, mari kita simpulkan
dalam rumah manusia bernama peradaban
perang adalah rayap yang riuh meruntuhkan
No comments:
Post a Comment