aku bertanya pada diriku sendiri. apakah ini cinta yang masih ada dalam hatiku, tetapi kenapa aku tak pernah merasakan rasa itu lagi. ataukah hanya tinggal rasa ingin memiliki tapi tanpa dilandasi rasa cinta. apakah itu hanya sekedar obsesi belaka. aku yang telah menjalaninya selama 8 tahun ini. memendam suatu rasa ingin bertemu dan bisa memilikinya ..
disaat seharusnya aku merasa gembira mendengar kabar akan rencana pindahnya dia ke jakarta. harusnya aku menjadi tambah bersemangat. tapi tidak. aku sudah tak ada rasa itu lagi. yang ada hanya seperti menunggu pembuktian suatu janji. janji yang selalu tak pernah tertepati.
Salahkah aku .. Jika aku selalu membuang apa yang ada didepan mata, membuang cinta yang benar benar ada didepan mataku dan kemudian kembali mengejar sebuah angan khayalan. yang kadang hal tersebut pun sepertinya suatu hal yang tidak mungkin akan terjadi. kemudian menyakiti suatu cinta suci dan kembali kepada bayangan semu.
Sang senopati pun terpaksa memilih untuk tidak memilih. saat Gayatri yang bersedia menyerahkan dirinya kepada Upasara walaupun dia tahu persis Upasara juga sudah terikat janji kepada anak gadis Toikromo. Upasara tidak bisa menjawab. dia tidak cinta anak gadis Toikromo itu tapi dia cinta pada Gayatri walaupun dia tahu Gayatri pun tidak mungkin untuk dimiliki. mereka berdua menyadari hal tersebut tapi mereka saling mencinta. Tapi takdir berkata lain ...
apakah aku bernasib sama dengan Upasara ...
No comments:
Post a Comment