Mar 26, 2006

Dead Man Walking

ada banyak yang telah terlewatkan disini. dan semuanya selalu saja kembali, tersimpan banyak di kepalaku. mengumpal dan mampat. ntah gue sendiri pun gak tahu, dengan semua pertanyaan yang ada di kepala. sesaat ketika akan mencoba untuk fokus dengan apa yang akan aku jalankan, selalu saja ada pengalih perhatian, sehingga menyebabkan aku berubah pikiran kembali dan at the end ... i lost everything.

anger, rage , hate , confusion .. despair, lonelyness, dan ntah apa lagi sebutannya. all bound menjadi satu. it seems no way out, walaupun itu ada, sepertinya itu adalah suatu jalan yang sangatlah jauh dan aku sendiri tidak tahu apakah aku masih bisa melanjutkan perjalananku untuk mencapai ujung seberangnya.
setiap hari aku masih terus harus menghadapi beban beban yang semakin bertambah, all finger turn on me. for each every finger .. make me drown .. even more .. all those eyes . semua menuduh aku adalah cause of all matters. sedangkan mereka sekarang hanya bisa berkomentar tanpa mereka tahu apa yang mereka ucapkan. sedangkan aku disini semakin bertambah dalam. tenggelam bersama semua pertanyaan dan keputusan yang aku sendiri tidak tahu apa yang harus putuskan sekarang.

mereka bertanya tapi mereka tidak tahu apa yang sebenarnya mereka tanyakan, mereka hanya mau memetik dan mengambil tanpa mereka mau menanam atau pun memberikan terlebih dahulu, mereka hanya mau tahu apa hasil akhir dari sesuatu yang tidak pernah mereka lakukan.
while im asking for help but their give me lot of burden for me to carry. mereka tidak peduli apakah aku masih sanggup, apakah mereka pernah sekali saja berpikir apakah aku masih sanggup untuk membawa semua beban yang ada di pundak aku. i dont think so .. they never think about that.
they just assuming that i am strong enough like they thinking of .
they always asking what i can give to them, what i can do for them , but they never talk about what reward that they gonna give to me.

secara naif .. orang akan selalu bicara .. life is unfair, well memang tidak ada life yang fair enough for us, but apakah hidup akan terus menekan kita dan menekan kita selalu sehingga kita tidak sanggup lagi melangkah dan hanya bisa berjalan di atas lutut kita , merangkak, dan memohon untuk menghentikan semuanya. tampaknya suicide pun bukanlah pilihan yang termudah untuk dilakukan.

if suicide is not an alternative, so what i have to do know ? saat semua pintu sekarang tertutup, dan juga tidak ada lagi mereka mereka yang dulunya pernah datang dan singgah disini dan menyebut dirinya adalah sahabat atau teman. dan kenapa mereka selalu tidak pernah ada jika kita dalam keadaan seperti ini. apakah mereka selalu pernah berpikir sedikit tentang hal ini. mungkin juga pernahkah mereka teringat untuk salah satu orang temannya yang sedang jatuh. dan sepertinya untuk berdiri kembali pun terasa berat.

dan kenapa selalu saja mereka membicarakan tentang sesuatu yang sudah di terjadi, dan berkata " if was " yang sebenarnya itulah adalah suatu pernyataan yang paling bodoh bagi diriku. semua yang sudah lewat , mungkin 1 hari atau 10 tahun itu adalah sama saja. tidak akan bisa merubah dan tidak akan bisa dirubah lagi. past just the past. but they still count on it. and even hal tersebut tidak akan membawa suatu perubahan untuk hari ini dan besok.

otak ku pun mati, institusi ku menghilang sudah, semua masalah yang ada telah memakan semua syaraf syaraf logikaku. apa yang bisa kau rasakan jika hidup tak ada lagi jiwa yang tinggal di dalamnya. hanya sekedar mengisi waktu yang masih tersisa hingga sampai pada waktunya waktu tersebut di ambil darimu. betapa bisa dibayangkan seperti mengendarai sedan mewah beputar putar tak ada tujuan, selama bensin masih ada kau akan terus berputar tanpa ada tujuan, dan kau pun sendiri tidak tahu kemana lagi arah ..

ironis ... sementara kau ada disini dan nyata kau ada, tapi kau tidak exist diantara mereka. tidak ada tempat singgah walaupun hanya sekedar untuk minum kopi bersama, melepaskan semua penat, merokok sebentar berharap semua beban akan hilang bersama asap asap yang akan dihembuskan. tapi sepertinya kesempatan untuk itu sudah tak ada lagi. dan diriku pun semakin terpuruk kedalam ... berharap ada yang melihat dan berpaling, bukan uluran tangan yang aku harapkan tapi sekedar berbicara itu sudah cukup bagi aku. ... dan aku pun kembali bertanya pada diriku, bahasa apakah yang akan mereka pergunakan ... ?

No comments: