Mar 13, 2005

Rain always come when ...

12.57 am. sakit gigi kambuh . malam sudah senyap tak ada lagi tanda tanda keceriaan di luar . semua jiwa lelah sedang beristirahat bersama angan angan yang tak selalu menghiasi hari harinya .. berharap angannya akan membuatnya menjadi lebih kuat akan harapan palsu dan semoga bisa jadi kenyataan.

perlahan .. ada suara datang .. berjalan diatas atap rumahku .. datang dan pergi .. tak jelas arahnya apakah dia akan jadi datang atau hanya menggoda para pemimpi yang berharap dia datang sehingga bisa menambah rasa kesenyapan malam . temani dalam selimut malam .. berharap dia dapat menggantikan mimpi indah yang tidak datang malam ini .. sehingga bisa menjadikan irama nyanyian malam ..

Kembali dia datang... perlahan .. menjejakan langkah pelan pada atap atap para pemimpi .. kali ini pasti .. bersama hembusan malam dan dingin yang membuat semua pemimpi engan keluar dari selimut angan.. membuat satu simponi malam .. menggantikan mimpi yang indah dibandinkan dengan kehidupan nyata yang tak pernah berjalan sesuai dengan kemampuan dan otot dan otak.

Hujan ... malam ini kau nyanyikan lagi sebuah simponi untuk temani kesepian para pecinta ... memberikan nyawa kepada pena pujangga ...
dan para musafir pun akan bergegas pulang ke kampung halamannya ...
seperti alurmu pada saluran got itu ...

disini aku mendengar simponi mu ...
tapi nyawaku tak kunjung datang juga ..

1 comment:

nie said...

Lahhhh.... Emang nyawanya kemana toh ya? Ilang yak? Lari kemana dia? Huhuhu...
Itu puisinya ada unsur rasa kangen sepertinya... jadi ikutan ngerasa sendu, torz...